Gunung Agung terletak di kabupaten Karangasem dan saat ini gunung berapi aktif di Bali, tenggara gunung berapi Gunung Batur, juga di Bali. Stratovolcano Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali. Ini mendominasi daerah sekitarnya, mempengaruhi iklim, terutama pola curah hujan. Dari kejauhan, gunung itu tampak seperti kerucut sempurna. Dari puncak gunung, dimungkinkan untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau terdekat Lombok sebelah timur, meskipun kedua gunung itu sering tertutup awan.
Gunung Agung adalah gunung berapi aktif, dengan kawah besar dan dalam yang sesekali mengeluarkan asap dan abu. Dengan puncaknya mencapai ketinggian 3.031 meter di atas permukaan laut, Gunung Agung mempengaruhi iklim di sekitarnya. Lereng baratnya menangkap awan hujan yang membuat sisi barat subur, sedangkan lereng timurnya tetap kering dan tandus.
Orang Bali percaya bahwa Gunung Agung adalah tempat tinggal para dewa, dan oleh karena itu gunung berapi itu dihormati sebagai sakral. Gunung Agung memiliki makna spiritual yang sangat besar bagi orang-orang di pulau itu dan merupakan rumah bagi Pura Besakih. Ini merupakan bagian dari rantai gunung berapi yang membentuk tulang punggung Bali. Legenda Bali mengatakan bahwa Agung diciptakan ketika Dewa Hindu Pasupati membelah Gunung Meru (poros spiritual alam semesta) dan membentuk Gunung Agung dengan sebuah fragmen.